Masjid Raya Kendari adalah sebuah masjid yang berada di kota Kendari Sulawesi Tenggara. Masjid Raya Kendari dibangun dalam rangka diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat nasional yang ke-21 tahun 2006.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra.
Masjid ini resminya bernama Masjid Al-Kautsar, nama tersebut dipilih
karena sangat kaya makna. Al-Kautsar merupakan surat ke-108 dalam kitab suci Al-Quran yang berarti pemberian nikmat yang berlimpah kepada umat manusia
Masjid ini terletak Jalan Abdullah Silondae Kota Kendari di depan
kantor walikota tepatnya di area yang dikenal sebagai MTQ Square. Lokasi
Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernama
Masjid Korem atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri
tahun 1962. Selanjutnya pada 1976 dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al
Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.
Arsitektur..
Masjid Raya Kendari didominasi warna putih hijau dan coklat didirikan
dengan sentuhan arsitektur yang sangat indah. Sebuah tangga modern
bercabang dua di bagian atas menyambut kedatangan siapa saja yang masuk
masjid. Pada sisi kanan dan kiri bangunan terdapat pilar-pilar beton
yang megah dan kokoh. Pada bagian lain masjid terdapat hamparan luas
tempat jemaah berkumpul untuk beribadah.
Masjid Kendari ini bergaya rumah tradisional Sultra dengan sentuhan
modern. Di samping masjid ini terdapat Menara yang dinamakan Menara
Persatuan Kendari. Menara masjid ini juga menjadi salah satu landmark bagi kota Kendari.
Pada awalnya bentuk masjid ini terdiri dari bangunan induk satu
lantai, tempat wudhu, WC, kantor, perpustakaan, dan pelataran. Masjid
juga dilengkapi kolam air mancur dan menara. Kala itu bagian depan
masjid belum berpintu.
Pada periode 2003-2008, masjid dipercantik dengan penambahan lantai
dua di sisi kanan dan kiri, kaca jendela, teras depan, pembangunan dua
buah mimbar, dan ruang istirahat imam. Kolam dan air mancur di depan
masjid direhabilitasi menjadi pelataran baru. Selanjutnya mimbar diubah
kembali menjadi satu saja. Masjid pun diperindah dengan seni kaligrafi
Asma’ul Husna di kubah bagian dalam.
Di samping kemegahan bangunannya, Masjid Agung Al-Kautsar juga
memiliki kelebihan dalam hal lokasi. Posisinya yang berada di atas bukit
membuat masjid ini terlihat sangat memukau. Masjid ini juga merupakan
saksi bisu bencana gempa yang sempat melanda kota Kendari pada tanggal 25 April 2011.
Ketika itu gempa berkekuatan 6.0 Skala Richter mengguncang kota dan
membuat salah satu kubah kecil yang berada di atas masjid menjadi
miring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar