Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim. Tak hanya sebagai
tempat ibadah, kadang mesjid juga sebagai tujuan wisata di beberapa
negara. Keindahan serta kemegahan menjadi salah satu daya tarik bagi
sebuah masjid. Namun bila di kembalikan ke fungsinya, kemegahan dan
keindahan suatu mesjid tak dapat dijadikan ukuran ideal untuk sebuah
masjid.
Masjid Sultan, terletak di Kampung Glam, adalah masjid pertama
di Singapura yang dibangun pada tahun 1824-1826. Masjid ini dibangun
oleh masyarakat Jawa yang kala itu menjalankan aktivitas perdagangan
dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis, sebelum kedatangan saudagar
Tionghoa. Bangunan masjid ini dulunya tempat tinggal atau kawasan
pemukiman beberapa etnis masyarakat Indonesia. Sultan Hussain Shah,
adalah penggagas ide dibangunnya masjid ini.
Pada tahun 1900-an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam,
dan Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang
terus berkembang pesat. Di tahun 1924, memperingati seratus tahun
berdirinya masjid tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui
sebuah rencana untuk mendirikan masjid baru yang lebih besar
menggantikan bangunan masjid lama di lokasi yang sama. Arsitek Denis
Santry dari Swan and Maclaren merancang masjid baru tersebut untuk
dibangun di atas lahan masjid lama dan lahan tambahan dari keluarga
kerajaan. Seluruh pembiayaan juga di tanggung keluarga Sultan dengan
kontribusi dari komunitas muslim Singapura kala itu termasuk sumbangan
botol kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu. Botol botol yang
kemudian dijadikan ornamen bawah kubah masjid.
Arsitek Denis Santry mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal
lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur
Indonesia pada masjid sebelumnya. Pembangunan masjid baru tersebut
selesai dikerjakan tahun 1928. Perbaikan dilakukan tahun 1960 untuk
memperbaikan ruang utama masjid dan tahun 1993 masjid Sultan Singapura
dilengkapi dengan Auditorium dan aula serbaguna.
Masjid tertua dan terbesar di Singapura dengan daya
tampung mencapai dua belas ribu jamaah, mendapat pengakuan dari
pemerintah Republik Singapura para tanggal 14 Maret 1975 sebagai
National Monument. Statusnya kini dimiliki dan dikelola oleh Majlis
Ugama Islam Singapura (MUIS).
Lokasi : 3 Muscat St, Singapura 198833, Telepon: +65 6293 4405
Baca peraturan kunjungan wisata Masjid Sultan di website-nya: http://www.sultanmosque.org.sg/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar