Masjid Islamic Center yang memiliki luas sekitar 6,7 hektare ini merupakan masjid yang
terbesar di Pulau Lombok bahkan terbesar di NTB. Masjid yang masih dalam
proses pembangunan ini, memiliki menara yang bernama " Menara 99 ''
yang diambil dari Asmaul Husna di Al-Quran dan juga sekaligus menara
tertinggi di NTB. Terletak di pusat Kota Mataram, membuat bagi siapa
saja yang kebetulan melewati kompleks masjid akan dibuat terpesona oleh
kemegahan masjid ini. Begitu cantik, megah dan memiliki bentuk ciri khas
motif batik Sasambo di kubah masjid yang merupakan motif batik khas di
Provinsi NTB.
Pembangunan Islamic
Center Nusa Tenggara Barat (IC NTB) di eks Lapangan KONI Mataram, resmi dimulai
pembangunannya tahun 2011 lalu. ditandai
dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur NTB, DR TGH M Zainul Majdi didamping
langsung oleh Wakil Gubernur (H. Badrul Munir, MM) dan dihadiri oleh beberapa
pejabat SKPD serta warga masyarakat setempat.
Penulis memandang,
kehadiran IC NTB merupakan icon bagi peradaban Islam modern di Nusa Tenggara
Barat, karena nantinya tidak hanya dijadikan sebagai tempat peribadatan semata,
melainkan juga akan di jadikan sebagai pusat pendidikan, objek wisata religi
dan lain-lain. Tentu ini semua butuh SDM yang relatif cerdas, kreatif dan
inovatif dalam melihat pangsa pasar.
Pangsa pasar menjadi
catatan utama bagi para pengelola dan pemerintah baik provinsi maupun kota
Mataram, karena berpusat di Mataram. Harus dibangun sinergi untuk kemajuan
bersama.
Pembangunan Islamic
Center seluas 6,5 Hm dengan biaya anggaran dari APBD NTB tahun 2010 sebesar 15
milyar. Jika bangunan ini hanya sekedar
dipakai sebagai tempat ritual peribadatan semata, maka manfaat bangunan yang
bersumber dari APBD murni ini kurang maksimal dalam perspektif kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, penting pemerintah nantinya untuk memberikan ruang
penuh bagi masyarakat kecil khususnya masyarakat sekitar untuk dapat menjadi
bagian terpenting di dalamnya.
Artinya, selain pusat
peribadatan, apa yang akan menjadi efek multiplayer dari IC NTB itu harus
seperti yang dicanangkan, salah satunya untuk pertumbuhan ekonomi wisata religi. Maka penulis berharap agar diberikan ruang
penuh bagi masyarakat ekonomi bawah untuk memberikan sumbangsih dalam peradaban
Islam modern, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Akankah IC NTB tepat
waktu?
Tanda tanya besar penulis
selama ini memiliki keraguan dengan akan dapat terpakai sesuai jadwal yaitu
2014 sudah rampung. Karena penulis sadar betul dari berbagai jenis pembangunan
di NTB selalu molor. Contoh konkretnya adalah Banda Internasional Lombok (BIL)
yang berpusat di Kabupaten Lombok tengah itu sangat digembar-gemborkan untuk
dapat beroperasi mulai tahun 2010, tapi nyatanya 2011 yang itupun telah
terjadwal mulai awal 2011 sampai akhirnya dapat terwujud di akhir 2011.
Jika Islami Center NTB
ini sudah berdiri, penulis mengimbau agar IC NTB ini jangan digunakan sebagai
salah satu jargon kampanye bapak gubernur NTB yang sekarang, karena pemilu umum
gubernur akan dilaksanakan tahun 2014 nanti.
Jadikan pembangunaan IC
NTB sesuai dengan target dan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat
khususnya Mataram-Lombok, begitu pula dengan sumber daya manusia (SDM) harus
dapat meningkat pula karena nantinya di IC NTB tersebut akan ada madrasah yang
diharapkan mampu memberikan pencerahan dan pencerdasan dengan dunia modern
selain tentang diberikan wawasan keislaman oleh para pengelola nantinya. Selain
itu, wisata religi yang juga dicanangkan harus betul-betul terkonsepkan agar
dapat mengimbangi perubahan zaman untuk menjaga kejenuhan para generasi bangsa
yang akan belajar di madarah yang ada d IC tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar