Masjid Tengkera Malaka
Masjid Tengkera Malaka, Malaysia (Foto dari panoramio) |
Masjid Tengkera Malaka atau Tranquerah Mosque, merupakan satu masjid tertua di Malaysia. Dibangun dengan bentuk yang mirip dengan Masjid Kampung Keling dan Masjid Kampung Hulu Malaka. Masjid yang terletak di kawasan Malaka tengah ini sempat menjadi masjid utama di Malaka dengan nama Masjid Besar Tengkera. Sampai kemudian Masjid di Bukit Pala dibangun, menggantikan fungsi Masjid Tengkera sebagai masjid Utama. Masjid Tengkera sudah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah Malaysia melalui akta cagar budaya 1976.
Masjid
tengkera memiliki keunikan tersendiri dengan menara nya yang mirip
sekali dengan pagoda Cina. Pengaruh reka bentuk bangunan masjid Jawa dan
Sumatera sangat kental di masjid Tengkera sebagaimana Masjid Kampung Keling dan Masjid Kampung Hulu Malaka.
Sementara seni arsitektur Cina menginspirasi bentuk Menara Masjid
Tengkera, menjadikan Masjid ini sebagai sebuah perpaduan seni reka
bangunan Nusantara dan Cina.
Di dalam komplek masjid ini terdapat makam Sultan Hussein Muhamad Shah, Penguasa Johor dan Singapura yang kemudian menandatangai penyerahan pulau Singapura kepada pemerintah Inggris yang diwakili oleh Sir Stanford Raffles dengan Temenggung Abdul Rahman pada 6 Februari 1819 yang menjadi awal lepasnya Singapura dari Kesultanan Johor. Setelah penyerahan Singapura, beliau meninggalkan Singapura dan pindah ke Malaka. Sultan Hussein Muhamad Shah wafat pada tanggal 5 September 1835 dan dimakamkan di perkarangan masjid ini.
Lokasi Masjid Tengkera
Jalan Tengkera, Km. 2, Tengkera, Bandar Melaka 75300, Malaysia
Sejarah Pendirian Masjid Tengkera
Terdapat perbedaan perkiran tahun pembangunan Masjid Tengkera, Perbadanan Muzium Melaka
(PERZIM) menyebutkan dalam laporan nya bahwa masjid Tengkera dibangun
tahun 1750. Sumber lain menyebutkan bahwa masjid dibangun pada 1728.,
namun tahun manapun yang merupakan tahun pembangunan masjid, masjid ini
merupakan salah satu masjid tua di Malaysia.
Berdasarkan tahun pendirian yang terdapat di bangunan gerbang masjid,
diperkirakan bangunan yang kini berdiri adalah bangunan yang dibangun
kembali tahun 1780M atau tahun 1226 Hijriah. Yang tersisa dari bangunan
lama hanyalah bangunan menara masjid.
Masjid yang kita lihat saat ini adalah masjid dengan rancang bangun yang didasarkan kepada bangunan Masjid Agung Demak
di Pulau Jawa, Indonesia. Renovasi terhadap masjid dilakukan pada tahun
1820 dan 1910 dengan mengganti semua struktur kayu dengan bata dan
semen dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya yang bernuansa jawa dan
sumatera itu
Arsitektur Masjid Tengkera
Mimbar Masjid Tengkera |
Keunikan Masjid Tengkera ini terletak pada padu padan bentuk masjid masjid tua di tanah jawa dan sumatera terutama Masjid Agung Demak dengan budaya China pada menara
tunggalnya yang dibangun terpisah dari bangunan utama masjid yang
berbentuk sebuah Pagoda Cina. Bangunan utama masjid berbentuk kubus
beratap limas bersusun tiga, ditopang oleh empat sokoguru menyangga
struktur atap masjid. Bagian puncak bangunan utama dihias dengan ornamen
dari batu laut berukir. Atap ketiga dari masjid ini sekaligus menjadi
atap area teras masjid. Dinding masjid dibuat dari batu batu pualam.
Ruang
sholat masjid ini sebagaimana masjid masjid di tanah jawa terdiri dari
ruang sholat utama di dalam masjid dan teras beratap yang juga
difungsikan sebagai tempat sholat. Lantai masjid di buat dari batu
pualam dan batu granit, menghadirkan kesejukan alami di dalam dan di
area teras masjid.
Unik
nya reka bentuk Masjid Tengkera pada zaman itu yang memadukan budaya
Indonesia dengan budaya Cina memberikan gambaran kedekatan antara dua
bangsa serumpun antara Indonesia dan Malaysia
serta kuatnya pengaruh budaya Cina. Masjid Tengkera yang didirikan
pertama kali masih menggunakan atap daun nipah berdinding kayu dengan
tiang tiang terbuat dari kayu bulian atau kayu ulin yang di datangkan
dari Kalimantan, Indonesia.
Gambar Reka Bentuk Masjid Tengkera |
Hampir sama dengan semua masjid tua Malaka (lihat
di laporan PERZIM-pdf). Masjid Tengkera beratap piramida bersusun tiga
yang merupakan bentuk struktural masjid demak yang biasa disebut potong
demak. Atau biasa disebut dengan tajuk (mahkota) dengan tiga tingkatan,
mencerminkan kepribadian dasar seorang Muslim, Yakni Iman, Islam dan
Ikhsan. Soko guru atau dalam bahasa Malaka dikenal dengan tiang seri tetap dipertahankan hingga kini.
Usaha usaha restorasi masjid ke bentuk asli dilakukan oleh departemen purbakala dan musium Malaysia.
Dengan menghembalikan teralis jendela ke bentuk aslinya, memperbaiki
gerbang utama, pintu pintu hingga penguatan struktur masjid secara
keseluruhan. Perluasan masjid dilakukan tahun 2000 untuk menambah daya
tampung masjid.
Video Masjid Tengkera, Malaka
Saat ini belum tersedia video untuk Masjid Tengkera di Youtube
Foto foto Masjid Tengkera
Masjid Tengkera (Foto dari sejarah2u) |
Masjid Tengkera (foto dari melakatourism)
|
Masjid Tengkera (foto dari orientalarchitect)
|
Beranda Masjid Tengkera (foto dari orientalarchitect)
|
Masjid Tengkera Malam Hari ( Foto dari Asiaexplorer.com)i |
Referensi
orientalarchitecture.com -Tranquerah Mosque , Melaka, Malaysia
ms.wiki - Masjid Tengkera
asiaexplorer.com - Tranquerah Mosque
Laporan Perzim-Perbadanan Muzium Melaka
------------------------------ooOOOoo-------------------------------------
Baca Juga Artikel Masjid Malaysia
Lain-nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar